Penelitian Ilmiah adalah suatu proses
pemecahan masalah dengan menggunakan prosedur yang sistematis, logis, dan
empiris sehingga akan ditemukan suatu kebenaran.
Hasil penelitian ilmiah adalah kebenaran atau
pengetahuan ilmiah, Penelitian ilmiah yang selanjutnya disebut penelitian atau
riset (research) memiliki ciri sistematis, logis, dan empiris. Sistematis
artinya memiliki metode yang bersistem yakni memiliki tata cara dan tata urutan
serta bentuk kegiatan yang jelas dan runtut. Logis artinya menggunakan prinsip
yang dapat diterima akal. Empiris artinya berdasarkan realitas atau kenyataan.
Jadi penelitian adalah proses yang sistematis, logis, dan empiris untuk mencari
kebenaran ilmiah atau pengetahuan ilmiah. Sumbangan penelitian kepada ilmu
pengetahuan dan teknologi adalah dari suatu penelitian akan dihasilkan
fakta-fakta empiris, pengujian kebenaran konsep, beberapa proposisi dan
beberapa teori.
Penelitian memiliki maksud untuk menjadi lantaran bagi jalan kita dalam membuat suatu rancangan dasar bagi pemahaman kita. Kita tidak akan mengerti ataupun memahami jikalau kita tidak berusaha untuk
meneliti masalah atau hal itu. Penelitian memiliki bermacam-macam jenis seperti
yang akan kami jelaskan. Semoga ini dapat membuka wawasan kita tentang
penelitian tersebut.
B.Rumusan Masalah
1.Bagaimana bentuk penelitian
eksperimen?
2.Apa yang dimaksud dengan penelitian Ex
Post Facto (EPF)
3.Bagaimana bentuk penelitian tindakan?
BAB II
JENIS-JENIS
PENELITIAN
Multidimensional persoalan yang
dihadapi bangsa ini, baik dibidang pendidikan maupun sosial membutuhkan
pengkajian dan penafsiran yang akurat untuk mendapatkan solusi yang kongkrit.
Merujuk pada kondisi yang fenomenal ini maka dalam mengetahui factor
penyebabnya mesti mengadakan penelitian, yang juga menetapkan jenis penelitian
yang sesuai dengan persoalan itu. Secara umum penelitian dapat dibagi tiga
macam, yaitu menurut penggunaannya, menurut metodenya dan menurut sifat dan
permasalahnnya. Akan tetapi pada kesempatan ini kita batasi untuk membahas
integral dari ketiga penelitian di atas, yaitu:
A.Penelitian Eksperimen
Penelitian
eksperimen dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya dua kelompok yang
berperan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok pembanding. Penelitian
eksperimen memiliki ciri khusus yaitu:
1.Pemberian perlakuan kepada subyek
penelitian
2.Pengematan terhadap gejala yang muncul
terhadap variabel respon sebagai akibat pemberian perlakuan
3.Pengendalian variabel lain yang
bersama variabel perlakuan ikut berpengaruh terhadap hasil yang maksimal perlu
mengadakan perencanaan dalam penelitian eksperimen, yang meliputi:
a.Masalah penelitian
Sebelum
penelitian dilakukan peneliti harus mengetahui tentang masalah yang dihadapi lengkap
dengan latar belakang serta factor dan lain-lain yang merupakan penyebab dari
masalah tersebut secara runut dan tuntas.
b.Variabel penelitian
Ada
beberapa variabel yang berkedudukan sebagai variabel bebas yang berfungsi
sebagai penyebab, yaitu variabel perlakuan, variablel moderator, variabel
terkendali, dan variabel acak.
Sedangkan
variabel respon berfungsi sebagai akibat:
1.Variabel perlakuan
2.Variabel moderator
3.Variabel terkendali
4.Variabel acak
c.Penetapan sampel
Untuk
memperoleh kecermatan yang tinggi, hemat biaya, waktu dan tenaga, serta
membatasi akibat-akibat buruk yang mungkin ditimbulkan dalam sebuah penelitian
maka sampel harus ditetapkan secara tetap dan benar. Dan salah satu tahap
samping yang baik pada penelitian eksperimen adalah teknik acak atau random.
d.Pemberian Perlakuan
Pemberian
perlakuan harus dilakukan dengan deskripsi perlakuan yang telah dirumuskan
dengan baik berdasarkan teori yang diikutinya dan hendaknya telah
diperhitungkan berapa kali dan berapa lama perlakuan seharusnya diberikan agar
kelompokmengalami perubahan yang berarti.
1.Rancangan Eksperimen
Rancangan eksperimen dilakukan berorientasi
kepada masalah penelitian atau hipotesis penelitian.
Ada
tiga kelompok besar dalam jenis penelitian eksperimen, yaitu:
a.Pra Eksperimen
Desain
eksperimen yang termasuk kelompok ini adalah:
·The one shot case study
Digunakan
satu kelompok yang diberi perlakuan setelah dianggap cukup diadakan tes. Jika
hasil tes itu baik, perlakuan yang diberikan berhasil.
X
TT=Tes
atau Pengukuran
X=Variabel
PerlawanaN
·The one group pra test post test
design
Untuk
mendapatkan kesimpulan tentang keberhasilan perlakuan ini dilakukan dengan
membandingkan hasil awal (pretest = T1) dengan hasil test akhir (posttest = T 2),
jika akhir lebih baik (T2 > T1) berarti berhasil
X
T1 T2
Namun demikian
kedua rancangan diatas masih memiliki kelemahan-kelemahan yang cukup mengganggu
eksperimen bersangkutan dengan:
Historis,
gangguan yang datang dari luar atau dari dalam selama berlangsungnya
eksperimen.
Kematangan,
perubahan berupa peningkatan kemampuan subyek penelitian
Testing,
perlakuan test awalmenimbulkan persepsi baru yang sangat berguna untuk
menghadapi tes akhir.
Instrumentasi,
penggunaan tes instrument dapat menyebabkan ketidakvalidan eksperimen karena
reliabilitas dan validitas alat ukur yang digunakan turut berpengaruh.
Regresi,
perlakuan hasil pengukuran suatu kelompok yang menggunakan rataan.
Seleksi,
jika pengambilan keputusan sample tepat dan benar, maka seleksi sebagai factor
yang ikut menyebabkan terjadinya ketidakvalidan eksperimen tidak ada lagi.
Mortalitas,
jika eksperimen memakan waktu lama maka kemungkinana penyusustan anggota
kelompok sampai cukup besar.
b.Ekperimen Semu
Rarancangan
dengan menggunakan kelompok pembanding dengan tujuan agar penetapan hasil
perlakuan yang diberikan kepada kelompok sampai dapat lebih tegas, hasil
diketahui dengan membandingkan hasil tes kelompok (T1 a) dengan hasil tes
kelompok pembanding (T1 b).
c.Eksperimen sungguhan (True experiment design)
The
pretest – posttest control group design
The
Solomon pour group design
The
posttest only control group design
B.Penelitian Ex Post Facto (EPF)
Ex Post Facto (EPF) berarti “fakta yang telah
terjadi”. Sehingga penelitian
Ex
Post Facto (EPF)
termasuk jenis penelitian survey yang mengungkap variabel yang faktanya sudah
berlangsung. Fakta tentang variabel, variabelnya telah muncul dan terjadi
sedemikian adanya sebelum penelitian dilaksanakan. Variabel seperti ini disebut
variabel Ex Post Facto (EPF). Dengan
demikian penelitian hanya dapat mengamati kembali terhadap fakta yang memang
telah demikian adanya.
Beberapa keterbatasan
penelitian Ex post Facto (EPF)
1.Dalam penelitian Ex Post Facto (EPF) tidak dapat dilakukan pengendalian atau
intervensi terhadap variabel bebas.
2.Sejalan dengan keterbatasan diatas Ex Post Facto (EPF) tidak dapat
dilakukan manipulasi variabel bebas
3.Ekomendasi dalam penetapan subyek
penelitian tidak di;lakukan dengan mengikuti pengkategorian pada variabel
bebas.
Penelitian Ex Post Facto
(EPF) dikategorikan sebagai penelitian yang berfungsi menerangkan atau
eksplansi sekalipun dalam prosesnya peneliti dapat mengangkat hipotesis dan
melakukan pengujian hipotesis tersebut.
Rancangan
penelitian Ex Post Facto (EPF)
a.Penelitian yang berangkat dari
kenyataan atau fenomena yang menunjukkan adanya perbedaan subyek tertentu,
kemudian melakukan pengujian hipotesis yang berhubungan dengan akibat adanya
perbedaan tersebut.
b.Penelitian yang berangkat dari hasil
pengamatan fenomena yang terjadi adanya perbedaan subyek, kemudian diteliti
untuk menetapkan penyebab yang paling mungkin atas terjadinya fenomena
tersebut. Sehingga fenomena diangkat sebagai akibat (variabel tergantung) dan
penelitian yang dilaksanakan bertujuan untuk menetapkan penyebabnya (variabel
bebas). Apabila variabel bebas lebih dari dua kelompok analisis didalamnya
dilakukan dengan menggunakan teknik analisis variabelnya akan tetapi
pengontrolan terhadap adanya campur tanganvariabel lain maka analisisnya menggunakan teknik analisis konvensasi.
Langkah
penelitian Ex Post Facto (EPF)
1.Merumuskan masalah penelitian
2.Menyeleksi kelompok penyebab
3.Menyeleksi kelompok akibat
4.Pengumpulan data
5.Analisis data
C.Penelitian Tindakan (Action Research)
Penelitian
tindakan dilaksanakan dalam situasi nyata (real)
dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi kelembagaan kelompok atau program
tertentu dalam rangka mengembangkan keterampilan baru bersifat praktis. Kaitan
dengan pendidikan, Mills (2006;6) mengatakan bahwa action research adalah setiap inkuiri yang dilakukan oleh guru,
kepala sekolah, pembimbing atau pihak-pihak lain yang terlibat dalam situasi
pembelajaran untuk mengumpulkan informasi tentang cara-cara khusus yang mereka
lakukan dengan tujuan meningkatkan pemahaman mengembangkan praktek reflektif
yang berdampak positif bagi lingkungan pendidikan. Dan telah dikhususkan pada
tindakan kelas (classroom action
research).
Langkah-langkah penelitian tindakan:
1.Identifikasi masalah dan focus
penelitian
2.Pengumpulan data
3.Analisis dan interpetasi data
4.Kegiatan/pengembangan rencana kegiatan
(action)
Kekhususan penelitian tindakan
1.Dipersiapkan untuk kebutuhan praktis
2.Penelitian didasarkan pada pengamatan
actual dan data tingkah laku
3.Dapat diadakan perubahan selama proses
penelitian bila dianggap penting untuk pemabaharuan inovasi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Secara umum penelitian dapat dibagi tiga macam, yaitu menurut
penggunaannya, menurut metodenya dan menurut sifat dan permasalahnnya.integral dari ketiga penelitian di atas,
yaitu:
Penelitian
eksperimen, dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya dua kelompok yang
berperan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok pembanding. Penelitian
eksperimen memiliki ciri khusus yaitu:
1.Pemberian perlakuan kepada subyek
penelitian
2.Pengematan terhadap gejala yang muncul
terhadap variabel respon sebagai akibat pemberian perlakuan
3.Pengendalian variabel lain yang
bersama variabel perlakuan ikut berpengaruh terhadap hasil yang maksimal perlu
mengadakan perencanaan dalam penelitian eksperimen,
Penelitian Ex Post Facto
(EPF) dikategorikan sebagai penelitian yang berfungsi menerangkan atau
eksplansi sekalipun dalam prosesnya peneliti dapat mengangkat hipotesis dan
melakukan pengujian hipotesis .
Ex Post Facto (EPF) berarti “fakta yang telah terjadi”. Fakta tentang variabel,
variabelnya telah muncul dan terjadi sedemikian adanya sebelum penelitian
dilaksanakan. Variabel seperti ini disebut variabel Ex Post Facto (EPF). Dengan demikian penelitian hanya dapat
mengamati kembali terhadap fakta yang memang telah demikian adanya.
Penelitian tindakan dilaksanakan dalam situasi nyata (real) dengan tujuan untuk memperbaiki
kondisi kelembagaan kelompok atau program tertentu dalam rangka mengembangkan
keterampilan baru bersifat praktis.
Daftar
Pustaka
Arikunto, Dr. Suharsimi. 1993. Prosedur
Penelitian. Jakarta: Rineka
Cipta.
Margono, S. 2003. Metodologi Penelitian
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Dari masa ke masa kurikulum yang terdapat di
setiap negera berubah yang ini menurut sebagian pakar disebabkan karena
kebutuhan masyarakat yang berkembang dan disamping itu kondisi dan tuntutan
zaman pun berubah. Untuk menyesuaikan dengan zaman, kurikulumpun mengalami
perkembangan. Perkembangan itupun terjadi pada kurikulum di Negara Indonesia.
Sebagai sebuah Negara yang memiliki tujuan
berdiri, kurikulum ini dirasa sangat penting untuk kemudian mengiringi kemajuan
Negara. Karenanya, perkembangan
kurikulum ini dianggap menjadi penentu masa depan anak
bangsa. Sebaga bangsa yang pernah di jajah, sedikit tidak Negara ini akan
terengaruh oleh kurikulum pendidikan dari Negara yang dulu pernah menjajah Indonesia.
Penting untuk kemudian dikaji untuk mengetahui bahwa Negara kita saat ini
kurikulumnya masih berkaitan dengan kepentingan penjajah dulu. Setidaknya,
ketika fisik penjajah itu pergi, mereka sejatinya teta ada melalui kurkulum
yang yang diturunkan pada Negara bekas jajahan.
Menurut KBK, pendidikan sains (IPA) secara
eksplisit berupa mata pelajaran mulai diajarkan pada jenjang kelas tinggi.
Sedangkan dikelas rendah mata pelajaran IPA diintegrasikan bersama mata
pelajaran lain, terutama dalam mata pelajaran bahasa Indonesia melalui model
pembelajaran tematis. Dalam KTSP ditegaskansains (IPA) sebagai cara mencari tahu tentang alam secara sistemtis dan
bukan hanya kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep,
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan
IPA di sekolah dasar diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk
mepelajari diri sendiri dan alam sekitarnya.
BAB II
PEMBAHASAN
KURIKULUM IPA
SEKOLAH DASAR
A.PENGERTIAN
KURIKULUM
Istilah
“kurikulum” berasal dari bahasa Latin, yaitu curriculum, awalya mempunyai pengertian a running course dan dalam bahasa Prancis yakni courier berarti to run = berlari. Istilah ini kemudian akan digunakan untuk
sejumlah mata pelajaran (couses) yang
harus ditempuh untuk mencapai suatu gelar penghargaan dalam dunia pendidikan,
yang dikenal dengan ijazah.
Berikut
ini dikemukakan beberapa definisi yang cukup dipandang sebagai definisi yang
popular yang pantas tampaknya untuk ditelaah.
Ralp Tiler (1949); semua pelajaran-pelajaran siswa
yang direncanakan dan dilakukan oleh pihak sekolah untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan.
E.
Eisner(1979); kurikulum adalah pengalaman yang ditawarkan kepada siswa dibawah
petunjuk dan bimbingan sekolah.
G.
Saylor, W. Alexander & A. J . Lewis (1981); kurikulum adalah suatu rencana
untuk memberikan sejumlah kesempatan-kesempatan belajar pada orang lain untuk
dididik.
M.
Skilbeck (1984); kurikulum adalah pengalaman-pengalaman siswa yang diekpresikan
dan diantisipasikan dalam cita-cita dan tujuan-tujuan rencana-rencana dan
desain-desain untuk belajar dan implementasi dari rencana dan desain-desain
tersebut di llingkungan sekolah.
A.
Glatthorn (1987); kurikulum ialah rencana-rencana yang dibuat untuk membimbing
kegiatan belajar di sekolah yang biasanya meliputi dokumen, level secara umum
dan aktualisasi dari rencana-rencana itu dikelas, sebagai penglaman siswa, yang
telah dicatat dan ditulis oleh seorang ahli, pengalaman-pengalaman tersebut
ditempatkan dalam lingkungan belajar yang juga memepengaruhi apa yang
dipelajari.
J.
Wiles dan J. Bondi (1989); kurikulum ialah cita-cita atau seperangkat
nilai-nilai, yang digerakkan melalui suatu pengembangan proses kulminasi dalam
pengalaman-pengalaman tersebut di kelas untuk siswa-siswa. Tingkat terhadap
pengalaman-pengalaman tersebut merupakan suatu representasi yang benar terhadap
cita-cita yang diimpikan ialahsuatu fungsi langsung dari pada efektivitas dari
usaha-usaha pengembangan kurikulum.
Definisi
kurikulum yang dikemukakan diatas memang menunjukkan adanya perbedaan ahli
tentang kurikulum, namun definisi yang popular saat ini ialah yang menyatakan,
bahawa kurikulum adalah segala pengalaman anak disekolah di bawah bimbingan
sekolah.
Kurikulum
juga tidak hanya meliputi kegiatan yang direncanakan melainkan juga
peristiwa-peristiwa yang terjadi di bawah bimbingan sekolah, selain aktivitas
kurikulum yang bersifat formal juga aktivitas yang bersifat non formal (Nasution, 1989). Di samping kurikulum
formal dan non formal terdapat kurikulum tersembunyi. Kurikkulum ini merupakan
aturan-aturan tak tertulis di kalangan siswa.
B.PERJALANAN
KURIKULUM NASIONAL INDONESIA
Dalam
perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah
mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994,
2004 dan 2006. Semua kurikulum dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu
Pancasila dan UUD 1945, perbedaannya pada penekanan pokok dari tujuan
pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya.
1.Kurikulum
1968 dan sebelumnya
Awalnya pada tahun 1947,
kurikulum saat itu diberi nama Rentjana Pelajaran 1947. Pada saat itu, kurikulum
pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi oleh system pendidikan colonial
Belanda dan Jepang, sehingga hanya meneruskan yang pernah digunakan sebelumnya.
Rentjana Pelajaran 1947 boleh dikatakan sebagai pengganti system pendidikan
colonial Belanda.
Setelah Rentjana Pelajaran 1947,
pada tahun 1952 kurikulum pendidikan di Indonesia mengalami penyempurnaan. Pada
tahun 1952 ini diberi nama rentjana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini sudah
mengarah pada suatu system pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan
sekaligus cirri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus
memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Usai tahun 1952, menjelas tahun
1964, pemerintah kembali menyempurnakan sisrtem kurikulm di Indonesia. Kali ini
diberi nama Rentjana Pendidikan 1964. Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang
menjadi cirri dari kurikulum ini adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan
agar rakyat mendapat pengetahuan akdemik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga
pembelajaran dipusatkan pada programPancawardhana (Hamalik, 2004), yaitu pengembangan moral, kecerdasan,
emosional/artistic, keprigelan, dan jasmani.
Kurikulum 1968 merupakan
pembaharuan dari kurikulum 1964, yaitu dilakukuannya perubahan struktur kurikulum
pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan
dasar, dan kecakapan khusus.
Dari segi tujuan pendidikan,
Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk
manusia pancasila sejati, kuat dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan
Keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama.
2.Kurikulum
1975
Kurikulum 1975 sebagai pengganti kurikulum
1968 menggunakan pendekatan-pendekatan di antaranya sebagai berikut:
·Berorientasi
tujuan
·Menganut
pendekatan integrative dalam arti bahwa setiap pelajaran memiliki arti dan
peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan-tujuan yang lebih integrative.
·Menekankan
kepada efisiensi dan aktivitas dalam hal daya dan waktu.
·Mengembangkan
pendekatan system instruksional yang dikenal dengan prosedur Pengembangan
Sistem Instruksional (PPSI).
·Dipengaruhi
psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus respon (ransang-jawab)
dan latihan (drill).
Kurikulum 1975 hingga menjelang
tahun 1983 dianggap sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan masyarakat dan
tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kerana itu pada tahun 1984 pemerintah
menetapkan pergantian 1975 oleh kurikulum 1984.
3.Kurikulum
1984
Secara umum dasar perubahan
kurikulum 1975 ke kurikulum 1984 di antaranya adalah sebagai berikut:
·Terdapat
beberapa unsure GBHN 1983 yang belum tertampung ke dalam kurikulum pendidikan
dasar dan menengah
·Terdapat
ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai bidang studidengan kemampuan
anak didik
·Terdapat
kesenjangan antara program kurikulum dan pelakasaannya di sekolah.
·Terlalu
padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hamper setiap jenjang.
·Pelaksanaan
Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) sebagai bidang pendidikan yang
berdiri sendiri mulai dari tingkat kanak-kanak sampai sekolah menengah tingkat
atas termasuk Pendidikan Luar Sekolah.
·Pengadaan
program studi baru (seperti di SMA)untuk memenuhi kebutuhan perkembangan
lapangan kerja.
Kurikulum 1984 tampil sebagai
perbaikan atau revisi terhadap kurikulum1975. Kurikulum 1984 memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
·Berorientasi
pada tujuan instruksional.
·Pendekatan
pengajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa aktif (CBSA).
·Materi
pelajaran dikemas dengan menggunakan pendekatan spiral.
·Menanamkan
pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan.
·Materi
disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa.
·Menggunakan
pendekatan Keterampilan proses.
4.Kurikulum
1994
Kurikulum 1994 dibuat sebagai
penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang No. 2
tahun 1989 tentang System Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada system
pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari system semester ke system
caturwulan. Dengan system caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi
tiga tahap diharapkan dapat member kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima
materi pelajaran cukup banyak.
Terdapat cirri-ciri yang menonjol
dari pemberlakuan kurikulum 1994, di antaranya sebagai berikut:
·Pembagian
tahapan pelajaran di sekolahdengan istem caturwulan
·Pembelajaran
di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi
kepada materi pelajaran/isi)
·Kurikulum
1994 bersifat populis, yaitu memberlakukan satu system kurikulum untuk semua
siswa di seluruh Indonesia.
·Dalam
pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang
melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan social.
·Dalam
pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan kekhasan
konsep/pkok bahasan dan perkembangan berfikir siswa, sehingga diharapkan akan
terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan
pengajaran yang menekankan Keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan
masalah.
·Pengajaran
dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang
sulit, dan dari hal yang sederhana ke hal yang komplek.
·Pengulangan-pengulangan
materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman siswa.
Selama dilaksanakannya kurikulum
1994 muncul beberapa permasalahan, terutama sebagai akibat dari kecendrungan
kepada pendekatan pengusaan materi. Hal ini mendorong para pembuat kebijakan
untuk menyempurnakna kurikulum tersebut. Salah satu upaya penyempurnaan itu diberlakukannya
Suplemen Kurikulum 1994. Penyempurnaan tersebut dilakukan dengan tetap
mempertimbangkan prinsip penyempurnaan kurikulum, yaitu:
·Penyempurnaan
kurikulum secara terus-menerus sebagai upaya menyesuaikan kurikulum dengan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan kebutuhan
masyarakat.
·Penyempurnaan
kurikulum dilakukan utnuk mendapakan proporsi yang tepat antara tujuan yang
ingin dicapai dengan beban belajar, potensi siswa, dan keadaan lingkungan serta
sarana pendukungnya.
·Penyempurnaan
kurikulum dilakukan untuk memperoleh kebenaran substransi materi pelajaran dan
kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa.
·Penyempurnaan
kurikulum mempertimbangkan berbagai aspek terkait, seperti tujuan materi,
pembelajaran, evaluasi, dan saran/prasaarana termasuk buku pelajaran.
5.Kurikulum
KBK
Dasar pemikiran untuk menggunakan
konsep kompetensi dalam kurikulum adalah sebagai berikut:
Kompetensi
berkenaan dengan kemampuan siswa melakukan sesuatu dalam berbagai konteks.
Kompetensi
menjelaskan pengalaman belajar yang dilalui siswa untuk menjadi kompeten.
Kompeten
merupakan hasil belajar (learning
outcomes) yang menjelaskan hal-hal yang dilakukan siswa setelah melalui
proses pembelajaran.
Kehandalan
kemampuan siswa melakukan sesuatu harus didefinisikan secara jelas dan luas
dalam suatu standar yang dapat dicapai melalui kinerja yang dapat diukur.
Kurikulum Berbasis Kompetensi
merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar
yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan
pemberdayaan sunber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah.
Kurikulum
Berbasis Kompetensi berorientasi pada:
Hasil
dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian
pengalaman belejar yang bermakana.
Keberagaman
yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhan.
Suatu program pendidikan berbasis
kompetensi harus mengandung tiga unsur pokok, yaitu:
Pemilihan
kompetensi yang sesuai.
Spesifikasi
indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian
kompetensi.
Pengembangan
system pembelajaran.
6.Kurikulum
Berbasis kompetensi – Versi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
Kurikulum dipahami sebagai
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelanggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, maka dengan terbitnya Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, pemerintah telah menggiring pelaku pendidikan
untuk mengimplementasikan kurikulum dalam bentuk tingkat satuan pendidikan,
yaitu kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan disetiap satuan
pendidikan.
Secara
subtansial, pemberlakuan KTSP lebih kepada mengimplementasikan regulasi yang
ada, yaitu PP No. 19/2005. Akan tetapi, esensi isi dan arah pengembangan
pembelajaran tetap masih bercirikan tercapainya paket-paket kompetensi (dan
bukan pada tuntas tidaknya sebuah subject matter), yaitu:
Menekankan
pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal.
Berorientasi
pada hasil belajar (learning outcomes)
dan keberagaman.
Penyampaian
dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
Sumber
belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi
unsure edukatif.
Penilaian
menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian
suatu kompetensi.
C. KURIKULUM
2006: KTSP
Kurikulum 2006 atau lebih dikenal
sebagai KTSP mulai diberlakukan sejak tahun 2006/2007. Pada kurikulum ini,
kurikulum didefinisikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional.
Acuan dasar implementasi
kurikulum ini adalah UU No. 20 Tahun 2003. Pada UU tersebut telah diatur bahwa
dasar pendidikan nasional yakni Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Selanjutnya, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan nasional adalah: berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan dasar merupakan
jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar
berbentuk sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat,
serta sekolah menengah pertama danmadrasah tsanawiyah atau bentuk lain yang sederajat.
Muatan wajib pada kurikulum
pendidikan dasar dan menengah adalah meliputi bidang kajian:
1.Pendidikan Agama
2.Pendidikan Kewarganegaraan
3.Bahasa
4.Matematika
5.Ilmu Pengetahuan Alam
6.Ilmu Pengetahuan Sosial
7.Seni dan Budaya
8.Pendidikan Jasmani dan Olahraga
9.Keterampilan/Kejuruan
10.Muatan Lokal.
Struktur kurikulum SD/MI meliputi
substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam
tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun
berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran
dengan ketentuan sebagai berikut:
a.Kurikulum
SD/MI memuat delapan mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri.
b.Substansi
mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS
Terpadu”.
c.Pembelajaran
pada Kelas I s.d III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada
Kelas IV s.d VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
d.Jam
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
e.Alokasi
waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
f.Minggu
efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.
D. STANDAR
ISI MATA PELAJARAN IPA SD
Khusus mata pelajaran IPA di SD,
sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22
Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
termasuk ke dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kelompok mata pelajaran ini pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal,
menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan tekhnologi, serta menanamkan
kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.
Pembelajaran IPA sebaiknya
dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,
bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting
kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada
pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan
pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai
oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum disetiap
tahun pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta
didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang
difasilitasi oleh guru.
1.Tujuan dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA SD
Di dalam Permendiknas No. 22
Tahun 2006 telah ditetapkan, bahwa mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
a.Memperoleh keyakinan terhadap
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan
alam ciptaan-Nya.
b.Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman
konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c.Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif
dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi dan masyarakat.
d.Mengembangkan keterampilan proses untuk
menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
e.Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta
dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
f.Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam
dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
g.Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan
keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi
aspek-aspek berikut:
1.Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu
manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
2.Benda /materi, sifat-sifat dan kegunaannya
meliputi: cair, padat, dan gas.
3.Energi dan perubahannya meliputi: gaya,
bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana.
4.Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi,
tata surya, dan benda-benda langit lainnya.
2.Urutan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPA SD
Kelas I, Semester 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
1.Mengenal anggota tubuh dan kegunaannya,
serta cara perawatannya.
1.1Mengenal bagian-bagian tubuh dankegunaannya serta cara perawatannya.
1.2Mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar
tumbuh sehat dan kuat ( makanan, air, pakaian, udara, lingkungan sehat)
1.3Membiasakan
hidup sehat
2.Mengenal cara memmelihara lingkungan agar
tetap sehat.
2.1Mengenal cara menjaga lingkungan agar tetap
sehat.
2.2Membedakan lingkungan sehat dengan
lingkungan tidak sehat
2.3Menceritakan perlunya merawat tanaman,
hewan peliharaan dan lingkungan sekitar.
Benda dan Sifat
3.Mengenal berbagai sifat benda dan
kegunaannya melalui pengamatan perubahan bentuk benda.
3.1Mengidentifikasi benda yang ada di
lingkungan sekitarberdasarkan cirinya
melalui pengamatan.
3.2Mengenal benda yang dapat diubah bentuknya
3.3Mengidentifikasi kegunaan benda di
lingkungan sekitar
KelasI, Semester 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Energi dan Perubahannya
4. Mengenal berbagai bentuk energy dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
4.1 Membedakan gerak benda yang mudah
bergerak dengan yang sulit bergerak melalui percobaan
4.2Mengendentifikasi penyebab benda bergerak (
batere, per/pegas, dorongan tangan, dan magnet)
5. Mengenal berbagai benda langit dan
peristiwa alam ( cuaca dan musim) serta pengaruhnya terhadap kegiatan
manusia.
5.1 Mengenal berbagai benda langit melalui
pengamatan
5.2Mengenal keadaan cuaca di sekitar kita.
5.3 Membedakan pengaruh musim kemarau
dengan musim hujan terhadap kegiatan manusia.
Kelas II, Semester 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
1.Mengenal bagian-bagian utama tubuh hewan
dan tumbuhan, pertumbuhan hewan dan tumbuhan serta berbagai tempat hidup
makhluk hidup
1.1 Mengenal bagian-bagian utama hewan dan
tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah melalui pengamatan.
1.2 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi
pada pertumbuhan hewan (dalam ukuran) dan tumbuhan (dari biji menjadi
tanaman).
1.3Mengidentifikasi berbagai tempat hidup
makhluk hidup (air, tanah, dan tempat lainnya)
1.4Mengidentifikasi makhluk hidup yang
menguntungkan dan membahayakan.
Benda dan Sifatnya
2.
mengenal berbagai bentuk benda dan kegunaannya serta perubahan wujud yang
dapat dialaminya.
2.1 Mengidentifikasi cirri-ciri benda padat
dan cair yang ada di lingkungan sekitar.
2.2. menunjukkan perubahan bentuk dan wujud
benda ( plastisin / tanah liat/adonan tepung) akibat dari kondisi tertentu.
2.3 Mengidentifikasi benda-benda yang
dikenal dan kegunaanya melalui pengamatan
Kelas II, Semester 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Energi dan Perubahannya
3. Mengenal berbagai sumber energy yang
sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan kegunaannya.
3.1 Mengidentifikasi sumber-sumber energy (panas,
listrik, cahaya, dan bunyi) yang ada di lingkungan sekitar.
3.2Mengidentifkasi jenis
energi yang paling sering digunakan di lingkungan sekitar dan cara
menghematnya.
Bumi dan Alam Semesta
4. Memahami peristiwa alam dan pengaruh
matahari dalam kehidupan sehari-hari.
4.1 Mengidentifikasi kenampakan
matahari
pada pagi, siang dan sore hari.
4.2 Medeskrpsikan kegunaan pans dan cahaya
matahari dalam kehidupan sehari-hari
Kelas III, Semeter 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
1.Memahami cirri-ciri dan kebutuhan makhluk
hidup serta hal-hal yang mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup.
1.1 Mengidentifikasi
ciri-cri dan kebutuhanmakhluk
hidup.
1.2
Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana.
1.3
Mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup dan hal-hal yang mempengaruhi
pertumbuhan danperkembangan
(makanan, kesehatan, rekreasi, istirahat dan olahraga.
2.Memahami kondisi lingkungan yang
berpengaruh terhadap kesehatan, dan upaya menjaga kesehatan lingkungan.
2.1 Membedakan
cirri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat berdasarkan
pengamatan.
2.2 Mendeskripsikan
kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
2.3 Menjelaskan cara menjaga kesehatan
lingkungan sekitar.
Kelas III, Semester 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Energi dan Perubahannya
4. Memahami berbagai cara gerak benda,
hubungannya dengan energi dan sumber energi.
4.1.Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak
benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran.
4.2.Mendekskrpsikan hasil pengamatan tentang
pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari.
4.3.Mengidentifikasikan sumber energi dan
kegunaanya.
5.Menerapkan konsep energi gerak.
5.1.Membuat kincir angin unatuk menunjukkan
bentuk energi angin dapat diubah menjadi energy gerak.
5.2.Menerapkan cara menghemat energi dalam
kehidupan sehari-hari.
Bumi dan Alam Semesta
6.Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi
manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan
alam.
6.1.Mendeksripsikan kenampakan permukaan bumi
di lingkungan sekitar.
6.2.Menjelaskan hubungan antara keadaan awan
dan cuaca.
6.3.Mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi
kegiatan manusia.
6.4.Mengidentifikasi cara manusia dalam
memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar.
Kelas IV, Semester1
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Makhluk
hidup dan Proses Kehidupan
1. Memahami hubungan antar struktur organ
tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya.
1.1.Mendeskripsikan hubungan antara struktur
kerangka tubuh manusia dengan fungsinya.
1.2.Menerapkan cara memelihara kesehatankerangka tubuh.
1.3.Mendeskripsikan hubngan antara strktur
panca indera dengan fungsinya.
1.4.Menerapkan cara memelihara kesehatan panca
indera.
2.Memahami hubungan antara strktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.
1.1.Menjelaskan hubungan antara strukturakar tumbuhan dengan fungsinya.
1.2.Menjelaskan
hbungan antara struktur batang tumuhan dengan fungsinya.
1.3.Menjelaskan
hubungan antara daun tumbuhan dengan fungsinya.
1.4.Menjelaskan
hubungan antara bunga dengan fungsinya.
3.Menggolongkan
hewan berdasarkan jenis makanannya
3.1.Mengidentifikasi
jenis makanan hewan
3.2.Menggolongkan
hewan berdasarkan jenis makanannya.
4.Memahami
daur hidup beragam jenis makhluk hidup
4.1.Mendeskripsikan
daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk,
kupu-kupu, kucing
5.Memahami
hubungan sesame makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan linkungannya
5.1.Mengidentifikasi
beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan hubungan ”makan dan dimakan”
antar makhluk hidup (rantai makanan)
Benda dan sifatnya
6.Memahami
beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda
berdasarkan sifatnya
6.1.Mengidentifikasi
wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu
6.2.Mendeskripsikan
terjadinya perubahan wujud cair
Padat
àcair;cair àgas à cair; padat àgas
6.3.Menjelaskan
hubungan antara sifat bahan dengan kegunaanya.
Kelas IV, Semester 2
Standar Komptensi
Kompetensi Dasar
Energi
dan Perubahannya
7.Memahami
gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda
7.1.Menyimpulkan
hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu
benda
7.2.Menyimpulkan
hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu
benda
8.Memahami
berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari
8.1.Mendeskripsikan
energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta
sifat-sifatnya
8.2.Menjelaskan
berbagai energy alternative dan cara penggunaanya
8.3.Membuat
suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energy gerak akibat pengaruh
udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat/kertas/perasut
8.4.Menjelaskan
perubahan energy bunyi melalui penggunaan alat musik
Bumi
dan Alam Semesta
9.Memahami
perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit
9.1.Mendeskripsikan
perubahan kenampakan bumi
9.2.Mendeskripsikan
posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari
10.Memahami
perubahan linkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan
10.1.Mendeskripsikan
berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik ( angin, hujan, cahaya matahari,
dan gelombang air laut)
10.2.Menjelaskan pengaruh perubahan linkungan fisikterhadap daratan (erosi, abrasi, banjir,
dan longsor)
11.Memahami
hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
11.1.Menjelaskan
hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan
11.2.Menjelaskan
hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan
11.3.Menjelaskan
dampak pengamblan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan
Kelas V, Semester1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
1.Mengidentifikasikan
fungsi organ tubuh manusia dan hewan
1.1.Mengidentifikasi
fungsi organ pernapasan manusia
1.2.Mengidentifikasi
fungsi organ pernapasan hewan, misalnya ikan dan cacing tanah
1.3.Mengidentifikasi
fungsi organ pencernaan manusia dan hubungan dengan makanan dan kesehatan
1.4.Mengidentifikasi
organ peredaran darah manusia
1.5.Mengidentikasi
gangguan pada organ peredaran darah manusia
2.Memahami
cara tumbuhan hijau membuat makanan
2.1.Mengidentikasi
cara tumbuhan hijau membuat makanan
2.2.Mendeskripsikan
ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan
3.Mengidentifikasi
cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan
3.1.Mengidentifikasi
penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup
3.2.Mengidentifikasi
penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan
hidup
Benda dan Sifatnya
4.Memahami
hubungan antara sifat bahan dengan penyusunanya dan perubahan sifat benda
sebagai hasil suatu proses
4.1.Mendeskripsikan
hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya, misalnya benang, kain,
dan kertas
4.2.Menyimpulkan
hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap
Kelas V, Semester 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Energi
dan Perubahannya
5.Memahami
hubungan antara gaya, gerak, dan energy, serta fungsinya
5.1.Mendekripsikan
hubungan antara gaya, gerak dan energy melalui percobaan (gaya gravitasi,
gaya gesek, gaya magnet)
5.2.Menjelaskan
pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat
6.Menerapkan
sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model
6.1.Mendeskripsikan
sifat-sifat cahaya
6.2.Membuat
suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan
menerapkan sifat-sifat cahaya
Bumi dan Alam Semesta
7.Memahami
perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya
alam
7.1.Mendeskripsikan
proses pembentukan tanah karena pelapukan
7.2.Mengidentifikasikan
jenis-jenis tanah
7.3.Mendeskripsikan
struktur bumi
7.4.Mendeskripsikan
proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya
7.5.Mendeskripsikan
perlunya penghematan air
7.6.Mengidentifikasikan
peistiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan
lingkungannya
7.7.Mengidentifikasikan
beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian,
perkotaan, dsb)